CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Rabu, 02 Juli 2008

Indonesia Negeri Terjajah

Mengapa Indonesia menjadi sasaran para penjajah? Banyak jawaban atas pertanyaan tersebut.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali kekayaan alam, baik kekayaan daratan maupun lautan.
Hal inilah penyebab pertama Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Mereka tertarik dengan kekayaan alam Indonesia yang berlimpah. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjajah Indonesia.
Bangsa lain saja tertarik akan kekayaan Indonesia, mengapa kita sebagai bangsa Indonesia tidak berusaha untuk mengeksporasi dan mengeksploitasi kekayaan alam negeri sendiri? Ini artinya bangsa Indonesia masih dijajah oleh kebodohan dan kemalasan.
Selain itu, faktor lainnya adalah keadaan rakyat yang belum bersatu. Penyerangan-penyerangan secara kedaerahan seolah tidak berarti apa-apa dihadapan senjata-senjata modern para penjajah. Sehingga penjajahan terhadap Indonesia terus berlanjut.
Namun akhirnya rakyat Indonesia mulai menyadari pentingnya persatuan. Akhirnya mereka bersatu dan melakukan perlawanan. Hasilnya? Ya, Indonesia merdeka.
Bersatu. Sering kita ucapkan, tapi kita belum memaknainya. Bersatu zaman dahulu dan bersatu zaman sekarang tidaklah sama. Dengan ikut unjuk rasa dan melakukan tindakan anarkis dianggap sudah bersatu memperjuangkan hak rakyat? Daripada begitu, mengapa tidak melakukan hal-hal yang lebih berguna? Kita bisa saja bersatu membentuk panitia bakti sosial, bersatu melestarikan lingkungan hidup, bersatu meningkatkan prestasi Indonesia di mata dunia, bersatu menjadikan Indonesia sebagai negara maju, bersatu melawan korupsi, dll.
Banyak hal yang lebih bermanfaat daripada bersatu melawan pemerintah dengan anarkis, bersatu membela kawan dalam tawuran, dan apa lagi?
Bukankah hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih dijajah oleh keegoisan dan merasa dirinya selalu benar?
Kembali pada Indonesia merdeka. Sebenarnya Indonesia masih belum merdeka dalam arti lain. Sekarang, Indonesia dijajah oleh produk-produk luar negeri. Ini disebabkan karena kebanyakan menganut prinsip westernisasi, yaitu lebih mengagungkan produk atau budaya luar daripada bangsa sendiri. Tampak sekali kurangnya rasa cinta terhadap negeri sendiri. Inikah sebabnya produk-produk lokal kalah bersaing di pasaran? Cara mengatasinya? Tidakkah lebih baik jika para pengusaha Indonesia dibantu untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan mutu produknya? Bisakah kita mulai belajar untuk mencintai produk bangsa?
Apakah Indonesia juga harus dikatakan telah dijajah oleh ketidakpercayaan diri dan ketidakmampuan berkarnya?
Nah, apa tindakan kita untuk bebas dari penjajahan?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Menarik, dan membara.